- Advertisement -

Cerita Tenaga Medis yang Positif Covid-19 di Kota Bandung

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Penyebaran Covid-19 tak kenal profesi. Virus ini dengan mudah menyerang setiap orang dari berbagai kalangan, bahkan para tenaga medis sekalipun.



Hal tersebut terjadi juga pada beberapa tenaga medis di Kota Bandung. Para pejuang kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini tengah melakukan isolasi diri. Sebagian dari mereka dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, dan sebagian lainnya mengisolasi mandiri di rumah.

Perlu diketahui, sebanyak 27 tenaga kesehatan di Kota Bandung terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar dari mereka adalah pegawai puskesmas yang bertugas melakukan pengecekan dan pemantauan para pasien, baik Orang dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien dengan Pengawasan (PDP).

Hal ini pun menjadi perhatian Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Sambil terisak, Mang Oded, sapaan akrabnya itu menghubungi para tenaga kesehatan melalui konferensi video jarak jauh, Senin (22/6). Ia ingin mendengar kabar dari mereka yang sedang berjuang untuk sembuh dari penyakitnya. Dengan kehadirannya, ia berharap dapat menghibur dan memotivasi mereka agar tetap semangat dan segera pulih.



Suasana haru pun terasa ketika Oded tak henti hentinya mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada tenaga medis sebagai garda terdepan yang rela berjuang memerangi Covid-19. Ia mendengar cerita para tenaga kesehatan itu selama menjalani isolasi, salah satunya adalah tenaga puskesmas dengan inisial KMS.

KMS adalah petugas surveillans yang setiap hari bertugas untuk melacak dan memantau para ODP dan PDP yang berada di sekitar wilayah kerjanya.

“Saya sehari-hari berhadapan dengan pasien ODP dan PDP. Setiap pasien saya tracing dengan tulus. Saya selalu tanya, apa kabar hari ini, setiap hari selama tiga bulan,” tutur KMS dalam video conference.

Beberapa pekan lalu, KMS menjalani tes swab sebagai bagian dari upaya pelacakan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Ia kaget saat mengetahui dirinya positif Covid-19.

“Awalnya saya tidak terima, saya berpikir sudah bekerja dengan tulus, tapi mengapa harus positif? Awalnya sedih karena saya di sini sendirian, jauh dari orang tua. Orang tua saya di Sumatera, jadi saya benar-benar sendiri di sini,” kata dia.

Ia pun menjalani pengobatan dan mengisolasi diri di rumah singgah RSKIA Kota Bandung. Ia optimis dengan disiplin dalam berobat ia bisa sembuh dari penyakit itu.

“Saya berpikir, saya tenaga medis, enggak mungkin Tuhan enggak tolong saya. Orang lain pun bisa sembuh, jadi saya juga pasti bisa sembuh. Saya bersyukur untuk kesempatan ini, walaupun dalam kondisi diisolasi, saya bersyukur dapat dukungan penuh dari Pak Wali Kota,” ujarnya

Tenaga kesehatan lainnya, GMS, juga mengalami hal serupa. Ia petugas surveillans yang setiap hari memantau perkembangan kesehatan warga yang ODP dan PDP. Suatu hari, salah seorang PDP dinyatakan postif Covid-19. Namun, ia tidak bisa menghubungi pasien tersebut.

“Ketika kami mendapat informasi ada PDP yang terkonfirmasi, tiba-tiba enggak bisa ditelepon sehingga kami harus kunjungan rumah,” tuturnya.

Kendati terkonfirmasi positif Covid-19, GMS mengaku tetap mencintai pekerjaannya. Ia ikhlas harus menjalani segala perawatan yang diperlukan agar ia bisa kembali sembuh, meskipun ia tetap merasa takut menularkan virus kepada keluarganya.

“Saya senang dan enjoy melakukan pekerjaan ini. Tapi ketika dapet kabar kita positif Covid asa gimana, gitu Pak Wali. Karena saya punya anak, punya suami. Saya stress, saya langsung kebayang gimana anak dan suami saya,” tuturnya.

Cerita dari para pejuang kesehatan tersebut membuat Oded terharu. Ia paham betul beban yang harus dipikul oleh para tenaga kesehatan itu. Ia semakin melihat bahwa virus ini merupakan musuh yang harus diperangi dengan kedisiplinan bersama.

Oded mengapresiasi dan berterima kasih kepada para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bandung. Selama tiga bulan, Pemerintah Kota Bandung bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah berjibaku, bahu membahu melawan wabah yang sedang melanda dunia itu.

“Selama ini para nakes ini sangat luar biasa. Mereka adalah pasukan garda terdepan yang berkontribusi dalam penanganan pandemi ini. Walaupun Mang Oded tidak menafikan peran anggota gugus tugas lainnya. Tapi Mang Oded harus jujur nakes ini yang terdepan, luar biasa tugasnya, mengedukasi, melacak jejak para pengidapnya, dan lain-lain,” tutur Oded.

Ia terus memotivasi para tenaga kesehatan untuk segera pulih dari sakitnya dan bisa beraktivitas seperti sedia kala. Ia pun meminta masyarakat untuk terus berdisiplin dalam menaati protokol kesehatan.

“Mang Oded mengucapkan terima kasih dari lubuk hati terdalam kepada para tenaga kesehatan. Ada yang meninggalkan keluarga di rumah, ada yang masih sendirian, ini semua merupakan bagian dari perjuangan mereka sebagai pahlawan kesehatan. Saya memohon kepada Allah semoga mereka yang sakit diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tugas mulia dan sangat luar biasa ini,” ucap Oded.