- Advertisement -

Kurangi Banjir Hingga 81 Persen, Tiga Kolam Retensi di Bandung Baru Siap Atasi Banjir di Kawasan Bandung Selatan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Banjir di kawasan Bandung Selatan dipastikan dapat terkendali, hal ini dinyatakan langsung oleh Bey Machmudin selaku Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar). 

Bey menyatakan dengan adanya tiga lokasi infrastruktur pengendali banjir dapat membantu penanggulangan banjir di wilayah Bandung Selatan, seperti Baleendah, Dayeuhkolot, dan Andir di Kabupaten Bandung, hingga 81 persen di musim hujan dilansir dari halaman resmi Liputan6 pada Rabu, (3/1). 

“Yaitu kolam retensi Andir kemudian Oxbow Rancamanyar, dan Terowongan Nanjung tujuannya untuk mengetahui infrastruktur pengendali banjir karena BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memperkirakan bulan Januari-Februari ini akan menjadi puncak musim hujan. Dan saya pikir ini sudah sangat lebih baik dilakukan oleh BBWS Citarum, ini semuanya mengurangi 81 persen ancaman banjir di Baleendah, Dayeuhkolot dan Andir. Dan kalaupun terjadi banjir itu penyerapannya akan sangat cepat,” ucap Bey.

Walau sudah ada kolam retensi banjir, Bey memberi peringatan kepada masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan, yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan. 

Jika semua orang mematuhi hal tersebut, tiga infrastruktur pengendali banjir akan berfungsi dengan maksimal. Bey menekankan bahwa partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan banjir ini.

“Masyarakat supaya bisa mengurangi sampah, jangan buang sampah sembarangan di tempat-tempat itu (bantaran sungai),” sebut Bey.

Sementara itu, Bastari, yang menjabat sebagai Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, menjelaskan bahwa Kolam Retensi Andir, Oxbow Rancamanyar, dan Terowongan Nanjung berperan sebagai sistem pengendali banjir untuk daerah Andir, Baleendah, dan Dayeuhkolot.

Menurutnya, dengan adanya sistem ini, penanganan banjir sudah mencapai 81 persen. Dari luas area banjir sebesar 732 hektar, kini hanya tersisa 72 hektar.

“Kami juga menambah lagi di tahun 2023, yakni pompa Cibugel dan Cigede, yang memang ada beberapa daerah yang rendah kita tambah pompanya sehingga air bisa terpompa ketika Sungai Citarum tinggi dan hujan lebat di Bandung,” beber Bastari.***