- Advertisement -

Sejumlah Komoditi Alami Kenaikan Jelang PPKM Kota Bandung, Cabai Paling Tinggi

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Menjelang pemberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung pada 11-25 Januari 2020, harga sejumlah komoditi pasar terpantau mengalami kenaikan, diantaranya sayur-sayuran, tahu, daging, dan yang paling melonjak naik adalah cabai rawit.

Hal tersebut berdasarkan hasil pantauan Infobdg ke beberapa pasar di Kota Bandung pada Minggu (10/1).

Dikatakan salah satu pemilik jongko di Pasar Cicadas, Rohmana, bahwa harga cabai rawit melonjak naik hingga lebih dari 100% dari biasanya.

“Merasa keberatan sekali. Ini cabai (rawit) yang normalnya Rp 30.000-an sekarang Rp 80.000-an per kilogramnya. Yang naik rawit merah dan hijau, kalau cabai merah dan keriting masih normal,” beber Rohmana.

Harga cabai yang meroket ini pun salah satunya disebabkan oleh faktor cuaca. Selain itu, dikatakan Kadisdagin Kota Bandung, Elly Wasliah, bahwa kenaikan harga cabai disebabkan oleh stok yang menipis di tengah permintaan konsumen yang tinggi.

“Memang kenaikan di atas 100% ini kaitan dengan cuaca. Banyak petani gagal panen karena terjadi serangan hama. Hal ini menjadikan kualitas cabai kurang bagus akibat hujan, jadi banyak pedagang yang enggan menyimpan stok cabai karena takut busuk,” ungkap Elly, di Balai Kota Bandung, Jumat (8/1) lalu.

Selain cabai rawit, kenaikan harga pun dirasakan Rohmana pada komoditi sayur-sayuran, tahu, tempe, dan daging.

“Ada lah kenaikan sedikit di sayur-sayuran seperti kacang panjang, buncis, dan kol, rata-rata naik Rp 1000 hingga Rp 4000 dari harga normalnya. Daging ayam, daging sapi, naik sekitar Rp 5000,” kata Rohmana.

Sementara untuk komoditi bawang, seperti bawang merah dan bawang putih, Rohmana memastikan masih dalam harga yang normal.

“Perbawangan normal, bawang putih masih Rp 22.000 per kilogram, bawang merah Rp 24.000,” imbuhnya.

Ia pun berharap kenaikan harga beberapa komoditi pasar, khususnya cabai ini, bisa segera normal kembali agar para konsumen, khususnya warga Bandung, tidak terbebani oleh harga bahan pokok selama menjalani masa PPKM.

“Harapannya cepat turun, apalagi cabai rawit, kasihan konsumen kalau harus mengeluarkan uang lebih di tengah kondisi yang susah seperti sekarang,” pungkas Rohmana.