- Advertisement -

Mengenal Babasan Sunda (Bagian 1)

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Apakah babasan dan paribasa itu sama? yuk belajar bersama. Babasan sendiri berbeda dengan paribasa lho. Bedanya, babasan hanya terdiri dari 2 kata aja dan memiliki artian ungkapan atau makna kiasan. Karena babasan Sunda itu memiliki artian yang tetap juga. Jadi, kalau 2 kata itu diubah posisinya maka akan memiliki arti yang berbeda juga dan tidak bisa disebut lagi babasan.

Salah satu contoh dari babasan adalah “gedé hulu” yang memiliki artian sombong. Kalau dibalik “hulu gedé” maka akan memiliki arti yang berbeda, begitu pula juga katanya ditambah menjadi “gedé huluna” yang artinya pun tidak sama dengan babasan itu sendiri.

Babasan Sunda umumnya menggambarkan perasaan, sifat, kelakuan, atau kondisi yang dialami oleh manusia.

Mungkin Wargi Bandung udah mengenal babasan ini dan udah gak asing lagi di telinga. Buat Wargi Bandung yang masih asing dan belum mengenal babasan Sunda ini, Mimin mau ingetin lagi beberapa babasan Sunda yang sering dipakai nih, berikut daftar babasan beserta artinya.

Adigung adiguna
Artinya: Sombong merasa diri lebih unggul.

Aing aingan
Artinya: masing-masing atau tidak kompak.

Amis daging
Artinya: Gampang sakit, mudah luka dan menyebar.

Ateul biwir
Artinya: Selalu ingin bicara meskipun tidak perlu dibicarakan.

Apal cangkem
Artinya: Hafal di mulut tapi tidak mengerti.

Badag cagap
Artinya: Tidak bisa bekerja rapih, hasil pekerjaannya buruk.

Bangkong koléntang
Artinya: Serba tidak ada, tidak punya uang sepeser pun.

Bau hirup
Artinya: Nama baiknya rusak.

Bedah bendungan
Artinya: Kalau disuruh suka nyuruh lagi ke orang lain.

Bodas ceuli
Artinya: Tidak punya nyali.

Cacag nangkaeun
Artinya: Pekerjaan atau cerita tidak selesai karena sering ditunda lalu dilanjutkan lagi, hasilnya tidak bagus.

Cucuk rungkang
Artinya: Perkara kecil dan tak seberapa tapi jika dibiarkan bisa menggangu urusan besar.

Nah itu tadi beberapa babasan yang bisa Wargi Bandung ingat dan pelajari lagi tentunya. Selanjutnya Mimin akan bahas lagi beberapa babasan Sunda lainnya. Semoga kita bisa selalu melestarikan budaya leluhur kita ya Wargi Bandung.