- Advertisement -

Wisata Chinatown dan Kampung Arab Ala Bandung

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Setiap kota di dunia mempunyai daerah pecinan. Begitupun Bandung. Ini bisa jadi salah satu tempat travelling untuk mengisi liburan. Rute Pecinan atau biasa disebut Market Trail menjadi salah satu yang paling menarik untuk travelling di Bandung.

Jalan Alkatiri adalah sebuah kampung Arab di tengah pecinan Bandung. Pendatang Arab di Indonesia berasal dari Hadramaut, Yaman. Kedatangan bangsa Arab ke Indonesia dilandasi dengan motif perdagangan dan penyebaran agama pada abad ke-9 hingga ke-17 dan hampir semuanya adalah laki-laki.

Bila dibandingkan dengan Kampung Arab Jakarta (Pekojan), Bogor (Kampung Empang), dan Surabaya (Kampung Ampel), kampung Arab Bandung tidak terlalu terkenal. Di Jalan Alkatiri berdiri sebuah warung kopi legendaris bernama Warung Kopi Purnama. Warung Kopi Purnama ini sama tuanya dengan Fabrik Koffie Aroma yang berdiri tahun 1930-an. Pendirinya seorang pendatang dari Medan yang hijrah ke Bandung pada dekade 1920. Bukan cuma kopi yang ada disini, Wargi Bandung juga bisa menikmati beberapa sajian kuliner seperti roti kukus, nasi goreng, dan sop buntut.

kopi purnama

Setelah Warung Kopi Purnama, menyusuri jalanan pasar baru yang penuh dengan pedagang. Wargi Bandung akan menemukan bangunan tua yang khas. Toko Jamu Babah Kuya. Disini Wargi Bandung  akan menemukan berbagai macam rempah-rempah yang biasanya dijadikan jamu. Disini ada berbagai macam rempah yang langka. Nama “Kuya” berarti kura-kura. Dalam budaya Cina, kura-kura adalah lambang panjang umur. Logo bergambar kura-kura terpampang di bagian atas depan toko yang mengukuhkan jati dirinya. Toko Jamu Babah Kuya berada di Jalan Pasar Baru Selatan no. 33 menempati bangunan tuanya sejak 1910.

toko jamu babah kuya

Etnis Tionghoa sendiri masuk ke Bandung pada 1882. Ketika itu sudah masuk era modern. Sehingga arsitektur tidak terlalu menonjol memperlihatkan etnisnya. Tak berhenti sampai Toko Jamu Babah Kuya, Wargi Bandung bisa melewati Jalan Pasar Baru Barat. Wargi Bandung akan menemukan tempat makan OSIN yang menyediakan cakue dan berbagai macam makanan Tiongkok seperti bakpia, lumpia isi, bubur ayam, bubur kacang, pangsit kuah, kue tambah, dan kue cisongko.

cakue osin

Satu lagi wisata pecinan yang gak boleh terlewatkan adalah Komplek Vihara Samudera Bhakti dan Kelenteng. Lokasinya satu deret dengan Klenteng Satya Budhi (Hiap Thian Kiong).  Di Jalan Kelenteng, Wargi Bandung bisa menikmati berbagai kekayaan kuliner Tiongkok. Ada banyak rumah makan China berderet di kedua sisi jalan. Bangunannya agak kusam, tapi justru semakin otentik.

kompleks vihara dan kelenteng

Foto by :

thetravelearn.com